Judul : Mimo Radar : An Idea Whose Time Has Come
Sumber : New Jersey Institute of Technology, Newark, NJ 07102
Oleh : Eran Fishler, Alex Haimovich, Rick Blum, Len Cimini, Dimtry Chizhik , Reinaldo Valenzuela
A. Rangkuman
Sistem antena multiple-input
multiple-output (MIMO) memiliki potensi untuk secara dramatis memperbaiki
kinerja sistem komunikasi melalui sistem antena tunggal. Tidak seperti
beamforming, yang menganggap korelasi tinggi antara sinyal yang ditransmisikan
atau diterima oleh sebuah array, konsep MIMO mengeksploitasi independensi
antara sinyal pada elemen array. Pada radar konvensional, scintillations target
dianggap sebagai parameter gangguan yang menurunkan kinerja radar. Kebaruan
radar MIMO adalah bahwa dibutuhkan pandangan berlawanan, yaitu mengkapitalisasi
pada kilau target untuk meningkatkan kinerja radar. Dalam tulisan ini, diperkenalkan
konsep MIMO untuk radar. Sistem radar MIMO yang sedang dipertimbangkan terdiri
dari rangkaian transmisi dengan elemen jarak jauh sehingga masing-masing dapat
melihat aspek yang berbeda dari target. Array pada receiver adalah array
konvensional yang digunakan untuk direction finding (DF). Analisis kinerja
sistem dilakukan dalam kaitannya dengan Cramer-Rao yang terikat pada kesalahan rata-rata
dalam memperkirakan arah target. Hal ini menunjukkan bahwa radar MIMO
menyebabkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam akurasi DF.
B. Keunggulan
Model sinyal radar MIMO dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok umum:
a. Array
radar konvensional dimodelkan dengan array pada receiver dan antena tunggal
atau array pada pemancar. Elemen array diberi jarak pada setengah panjang
gelombang untuk mengaktifkan beamforming dan DF.
b. Radar
MIMO untuk DF. Mengirimkan elemen antena tersebut banyak ruang untuk mendukung
aspek keragaman spasial dari target. Array penarik melakukan DF
c. Radar
MIMO untuk mendeteksi beberapa target. Dalam skenario ini, ada beberapa target
di kisaran sel yang diuji. Antena pada pemancar kurang terpisah dari pada
skenario sebelumnya, sehingga scatterer yang termasuk pada target yang sama
tidak dipecahkan secara individual. Namun, pemisahan cukup untuk menyelesaikan
beberapa target di kisaran sel yang sama.
Dalam sistem radar
DF, antena omnidirectional menyinari ruang, dan berdasarkan energi yang
tercermin dari target, receiver memperkirakan bantalan target. Pada bagian ini,
diteliti kinerja radar MIMO yang dapat dicapai bila digunakan sebagai sistem
DF. Untuk kesederhanaan dan relevansi matematis, diasumsikan sebagai berikut:
1. Sinyal vektor
yang ditransmisikan secara acak dengan distribusi normal yang kompleks, dan
kerapatan spektral daya stasioner putih spasial dengan matriks korelasi (1 / M)
IM.
2. Elemen dari kedua
antena transmisi dan penerima bersifat omnidirectional.
3. Beberapa snapshot
independen dari sinyal yang diterima tersedia untuk diproses.
C. Kekurangan
Masih berupa pengenalan mengenai konsep
pengaplikasian sifat MIMO sebagai DF yang dimanfaatkan sebagai RADAR. Memperkenalkan
kerangka umum untuk model sinyal yang dapat mengakomodasi radar konvensional,
beamformer, dan radar MIMO. Digunakan sebagai demonstrasi potensi keuntungan
yang dapat ditawarkan radar MIMO, melalui hasil evaluasi Cramer-Rao yang
terikat pada estimasi bantalan. Belum diaplikasikan menjadi sebuah hardware
yang utuh.
D. Saran
Pengembangan Selanjutnya
Dapat dikembangkan lebih jauh lagi dan
dapat diselidiki pendekatan baru yang menjanjikan terhadap radar.
No comments:
Post a Comment