Sumber : IEEE Journal on Select Areas in Communications, VOL 16. No 8, October 1998
Oleh : Siavash M. Alamouti
A. Rangkuman
Makalah ini menyajikan skema sederhana
dua-cabang keragaman transmit. Menggunakan dua antena pemancar dan satu antena penerima, skema ini menghasilkan urutan keragaman sama seperti maksimal-rasio penerima gabungan (MRRC) dengan satu antena pemancar dan dua antena penerima. Hal
ini juga menunjukkan bahwa skema ini dengan mudah dapat digeneralisasikan untuk dua
antena pemancar dan M antena penerima untuk memberikan urutan keragaman 2M. Skema baru ini tidak memerlukan ekspansi bandwidth, tidak membutuhkan umpan balik dari
penerima ke pemancar dan kompleksitas komputasi yang dihasilkan mirip dengan MRRC.
Sistem nirkabel generasi berikutnya dituntut memiliki kualitas suara yang tinggi dibandingkan dengan standar radio seluler saat ini dan memberikan bit rate data yang tinggi (hingga 2 Mbits / s). Pada saat yang sama, unit remote / komunikator diharuskan memiliki ukuran kecil dan ringan. Selain itu, sistem ini harus dapat beroperasi dengan handal di berbagai jenis lingkungan: makro, mikro, dan picocellular; perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan serta di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Dengan kata lain, sistem generasi berikutnya seharusnya memiliki kualitas yang lebih baik dengan cakupan luas, tidak membutuhkan banyak daya dan menggunakan bandwidth yang efisien, serta dapat digunakan dalam lingkungan yang beragam. Namun layanan tersebut harus terjangkau untuk penerimaan pasar luas. sehingga komunikator / unit remote (node) baru harus tetap relatif sederhana dan berukuran kecil. Hal tersebut dapat tercapai dalam skala ekonomi dengan cara membuat lebih banyak BTS yang kompleks sebagai persyaratan sistem nirkabel generasi berikutnya.
B. Keunggulan
- Skema ini dapat dengan mudah digeneralisasikan menjadi dua antena transmit dan M antena penerima untuk menghasilkan urutan keragaman 2M.
- Tidak membutuhkan ekspansi bandwidth, yang artinya tidak perlu banyak merubah hardware yang digunakan sehingga lebih murah.
- Tidak membutuhkan umpan balik dari receiver (penerima) kepada transmitter (pengirim)
- Kompleksitas perhitungan matematis yang digunakan menyerupai perhitungan MRRC
C. Kekurangan
- Jika kuat daya radiasi yang digunakan dibatasi, dalam rangka mendapatkan total daya radiasi yang sama dengan daya radiasi yang dihasilkan oleh skema MRRC, maka energi yang dialokasikan ke setiap simbol yang dikirimkan menjadi setengahnya. Kondisi tersebut mengakibatkan -3 dB penalti dalam kinerja buruknya.
- Untuk skema baru ini, delay yang dihasilkan menjadi dua simbol periode jika menggunakan frekuensi karier yang sama
- Memerlukan konfigurasi yang khusus untuk menghasilkan dekorelasi yang cukup bagus :
* Pada base station receiver, antar antena harus berjarak 10 panjang gelombang.
* Pada remote station, antar antena harus berjarak 3 panjang gelombang.
D. Saran Pengembangan Selanjutnya
- Dapat dibuat perbandingan efisiensi dari -3 dB penalti yang dihasilkan
- Dapat dikembangkan metode lebih lanjut mengenai penghilangan delay waktu dengan cara menggunakan frekuensi karier yang sama dalam waktu yang bersamaan.
- Dapat dikembangkan jenis hardware baru untuk stasiun penerima / remote station
- Dapat dikembangkan metode skema pengiriman dan penerimaan kode / simbol informasi yang dikirimkan disertai dengan enkripsi untuk menjamin kerahasiaan informasi.
Table of Contents
No comments:
Post a Comment